Muncul Kista Saat Hamil, Apakah Berbahaya?
Rasa khawatir tentu akan muncul ketika seorang ibu yang sedang hamil mendapatkan kabar bahwa adanya kista yang muncul. Memang, rasa khawatir tersebut merupakan hal yang wajar karena bukan hanya kesehatan ibu hamil saja yang terancam, melainkan juga calon buah hati. Oleh karenanya, tidak heran jika banyak orang kemudian bertanya apakah munculnya kista saat hamil berbahaya?
Biasanya, kista terlebih dahulu terbentuk sebelum terjadi pembuahan. Akan tetapi, cukup banyak kasus kista terjadi saat ibu telah mengandung. Biasanya, hal ini terdeteksi ketika ibu hamil memeriksakan diri ke faskes dan dilakukan cek USG.
Lantas, apa sebenarnya masalah kista ovarium yang muncul ini dan apa efek kista pada ibu hamil, termasuk untuk janin yang dikandungnya? Simak informasi selengkapnya di bawah ini!
Mengenal Kista Ovarium
Dalam pengertian singkat, kista ovarium merupakan sebuah kantong yang berkembang di ovarium atau indung telur. Umumnya, kantong ini bisa berisi zat padat, cairan, maupun udara. Kista umum terjadi bagi wanita subur atau menjelang menopause atau pada usia 30 sampai 54 tahun.
Jenis kista yang tumbuh pada kehamilan adalah korpus luteum yang berkembang sesudah ovulasi. Sesudah sel telur lepas dari kantong kelenjar, maka folikel akan menyusut. Namun, akan membentuk kista apabila cairan tidak juga menyusut dan justru terkumpul pada folikel. Biasanya, jenis kista ini akan sembuh sendiri di pertengahan trimester kedua atau bisa tumbuh dan membesar.
Jenis Kista Ovarium yang Kerap Terjadi
Jika dilihat dari jenisnya, setidaknya ada dua jenis kista ovarium yang perlu diketahui. Tentu saja, pengetahuan ini sangat penting. Selain bisa menjadi tambahan wawasan, Anda, sebagai ibu hamil, nantinya bisa mengenal dan dapat mengidentifikasi tanda-tandanya.
Adapun jenis kista ovarium yang kerap terjadi adalah:
1. Kista Fungsional
Bisa dikatakan bahwa kista fungsional merupakan jenis kista yang paling umum ditemukan. Mayoritas kasus kista ovarium yang diderita oleh ibu hamil umumnya adalah kista fungsional.
Para pakar mengatakan bahwa kista ini tidak menimbulkan bahaya dan tidak ada efek negatif baik bagi ibu hamil atau janin yang dikandungnya. Biasanya, kista ini muncul dalam waktu yang singkat dan bisa sembuh sendiri. Bahkan, meskipun penderita tidak melakukan pengobatan sekalipun.
2. Kista Patologis
Jenis kista ovarium yang selanjutnya adalah kista patologis. Ini adalah kista yang dapat menimbulkan masalah pada kehamilan, terutama pada janin yang masih tergolong berusia muda.
Terkait jenis kista ini, pakar menjelaskan bahwa kista patologis muncul dikarenakan adanya pertumbuhan sel tubuh yang tidak normal. Awalnya, kondisi semacam ini akan menyebabkan adanya kista jinak. Hanya saja, jika tidak langsung ditangani, kista jinak tersebut nantinya bisa berubah menjadi tumor.
Gejala Kista Ketika Sedang Hamil
Semua ibu pasti ingin menjaga bayi dalam kandungan dengan maksimal hingga melahirkannya dengan sehat dan selamat. Namun, suatu kondisi bisa saja terjadi dan membuat para ibu jadi khawatir. Salah satunya adalah kista yang biasanya muncul di awal kehamilan.
Namun, sayangnya, kista yang muncul pada indung telur kerap kali terlambat dideteksi. Pasalnya, di awal kemunculannya, kista tidak memiliki gejala yang khas atau bahkan tidak ada gejala yang muncul sama sekali.
Akan tetapi, ketika sudah mulai membesar, ada beberapa gejala kista saat hamil yang muncul. Beberapa gejala tersebut diantaranya adalah:
- Mual dan muntah
- Mudah merasa kenyang
- Perut kembung
- Buang air kecil dengan frekuensi yang lebih sering
- Saat berhubungan seksual akan merasakan nyeri
- Di atas kemaluan sering merasakan sakit
- Nyeri panggul
- Terjadi pendarahan pada vagina
Jika dicermati lebih jauh, gejala kista pada ibu hamil tersebut hampir serupa dengan kehamilan ektopik. Hanya saja, perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Oleh karenanya, pemeriksaan berkala selama kehamilan menjadi hal yang penting dilakukan bagi setiap ibu hamil, terutama pada kehamilan yang cenderung berisiko.
Apakah Muncul Kista Saat Hamil Berbahaya?
Saat Anda mendapati hasil USG hamil dengan kista, tak perlu panik dan khawatir. Sebab, stress justru akan memperburuk keadaan dan membuat kehamilan jadi terganggu. Kista pada ovarium saat hamil biasanya tidak berbahaya. Jenis kista yang tidak berbahaya biasanya tidak menimbulkan nyeri serta dapat sembuh dengan sendirinya.
Apabila ukuran kista cukup kecil, dokter kemungkinan besar hanya menganjurkan USG secara rutin. Tujuannya untuk melakukan pemantauan pada kista. Apakah ukurannya membesar, mengecil, atau bahkan hilang begitu saja. Pasalnya, kista bisa saja hilang karena pecah dan tidak menyebabkan gejala apapun pada ibu hamil.
Hanya saja, perlu diwaspadai jika ternyata ukuran kista cenderung membesar. Kista dengan ukuran lebih dari 5 cm bisa menyebabkan nyeri pada ibu hamil. Jika tidak ditanggulangi dengan cepat dan tepat, kista bisa menyebabkan pendarahan pada perut dan akan membuat kehamilan terganggu.
Nantinya, kista yang berbahaya tersebut akan menyebabkan gangguan kesehatan pada torsi ovarium. Jika hal ini terjadi, umumnya, dokter akan menyarankan operasi pengangkatan terhadap kista. Tentu dengan pertimbangan bahwa prosedur ini aman dilakukan pada ibu hamil.
Pengobatan Kista Saat Hamil
Setelah mengenal berbagai jenis kista saat hamil dan gejalanya, maka Anda juga harus memahami beberapa jenis pengobatan yang bisa dilakukan pada kondisi tersebut. Dengan mengetahui jenis pengobatan yang bisa dilakukan, Anda diharapkan bisa melakukan penanganan yang benar sedari awal agar dampak buruk kista tidak terjadi.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan seperti:
1. Pemantauan USG
Apabila saat hamil terdeteksi kista tanpa adanya gejala yang signifikan, maka penanganan yang tepat adalah melakukan pemantauan USG. Sebab, jenis kista ini tidak butuh penanganan lanjutan dan bisa hilang sendiri jika usia kehamilan semakin bertambah.
2. Prosedur Operasi
Jika kista yang muncul dan terdeteksi memiliki ukuran yang besar serta memiliki potensi menghalangi jalan lahir bagi bayi, maka operasi biasanya akan sangat disarankan. Agar lebih aman, maka kista bisa diangkat di awal trimester kedua.
Prosedur operasi yang bisa dijalankan untuk mengangkat kista adalah laparoskop yakni tindakan operasi dengan sayatan kecil yang dibantu menggunakan laparoskopi yakni sebuah selang kecil yang dilengkapi kamera. Selain itu, bisa juga dengan laparotomi yakni pembedahan perut terbuka untuk mengangkat kista dengan ukuran besar.
3. Penggunaan Suplemen Progesteron
Selain dengan pemeriksaan USG berkala, Anda juga bisa direkomendasikan untuk mengkonsumsi suplemen progesteron agar kehamilan tetap terjaga dengan baik. Biasanya, cara ini dilakukan jika kehamilan yang terjadi sebelum 10 minggu.
Beberapa pengobatan kista tersebut tentu harus dilakukan dengan pemantauan dari dokter. Dengan penanganan berkala yang cepat dan tepat, bukan tidak mungkin kista yang muncul nantinya bisa diatasi dan tidak mengganggu kehamilan.
Demikian penjelasan mengenai kista saat hamil yang perlu Anda waspadai. Tidak perlu khawatir dan stres yang berlebihan jika hal ini terjadi pada Anda. Segeralah memeriksakan diri pada dokter kandungan supaya ada penanganan yang paling tepat untuk menghadapi masalah kesehatan ini. Semoga bermanfaat!