Mencegah IUFD, Apa yang Bisa Ibu Hamil Lakukan?
Bagi ibu hamil kesehatan janin dalam kandungan menjadi sangat penting untuk selalu dijaga. Bukan hanya kesehatan janin, tetapi juga kesehatan seorang ibu yang sedang mengandung. Upaya tersebut dilakukan agar dapat terhindar dari berbagai jenis penyakit yang sering dialami dan sebagai bentuk usaha mencegah IUFD pada janin.
Bagi para ibu hamil baru IUFD adalah salah satu kondisi yang mungkin belum terlalu diketahui dan dipahami. Maka dari itu, penting untuk Anda mencari tahu tentang penyakit IUFD agar nantinya bisa mengurangi resiko terjadinya kondisi tersebut.
Pada kesempatan ini akan dibahas berbagai hal tentang IUFD, untuk menjaga kesehatan dari janin yang sedang dikandung. Simak ulasannya!
Sekilas Tentang IUFD
Intrauterine Fetal Death (IUFD) atau gejala IUFD adalah kondisi kematian janin yang terjadi di dalam kandungan. Kondisi seperti ini dapat terjadi pada masa kehamilan berusia 20 minggu yang menjadi salah satu kategori IUFD menurut WHO.
Untuk penyebab kematian janin dalam kandungan, para pakar mengatakan ada banyak penyebab. Baik yang terdiagnosis sampai yang tidak terdiagnosis.
Terkait IUFD, sebenarnya setiap ibu hamil memiliki resiko yang sama. Tetapi, kondisi ini dapat dicegah dan resiko masalah ini bisa dikurangi pada janin yang sedang dikandung.
Ibu hamil perlu mengetahui bahwa keguguran dan IUFD adalah dua kondisi yang berbeda. Hal yang membedakan keduanya terletak pada usia kandungan janin. Wanita yang sedang hamil dikatakan mengalami keguguran bila kematian janin kurang dari 20 minggu.
Tanda-tanda IUFD yang Biasanya Muncul
Kondisi IUFD biasanya akan ditandai oleh beberapa penyebab. Dari munculnya tanda-tanda tersebut, tentu Anda dapat langsung tindakan dan upaya mencegah IUFD terjadi pada janin.
Adapun beberapa penyebab IUFD adalah:
- Plasenta janin tidak berfungsi dengan baik sehingga tidak bisa memasok nutrisi yang dibutuhkan. Kondisi ini dapat menghambat perkembangan janin dan memicu terjadinya IUFD.
- Adanya kelainan genetik atau kelainan kromosom. Hal ini membuat kondisi organ vital janin tidak dapat berkembang dengan baik. Seperti otak dan jantung sehingga dapat memicu terjadinya IUFD.
- Sering terjadi perdarahan pada trimester akhir kehamilan yang membuat tingkat resiko kematian janin menjadi lebih besar.
- Memiliki kondisi medis tertentu yang dialami oleh sang ibu. Kondisi medis tersebut seperti diabetes, hipertensi, gangguan imunitas tubuh, kurang gizi, dan infeksi bakteri streptokokus grup B. Kondisi medis yang dialami seperti ini membuat resiko janin mati dalam kandungan.
- Menerapkan pola hidup yang buruk. Kondisi pola hidup yang kurang sehat seperti mengonsumsi minuman beralkohol atau merokok saat hamil. Hal ini, tentu akan membuat janin dapat mengalami kondisi IUFD.
Itulah beberapa tanda-tanda IUFD yang harus bisa menjadi perhatian khusus bagi Anda yang sedang mengandung. Oleh karena itu, mulailah berfikir bahwa kesehatan janin menjadi prioritas utama yang selalu dijaga.
Cara Mencegah IUFD yang Bisa Dilakukan Oleh Ibu Hamil
Berkaitan dengan upaya untuk mencegah IUFD, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk melindungi perkembangan janin dalam kandungan. Apa saja cara tersebut? Berikut ini diantaranya:
1. Memeriksa Kondisi Janin Sesuai Jadwal
Terkadang, kondisi kandungan yang sehat membuat beberapa ibu lupa untuk melakukan pemeriksaan janin sesuai jadwal. Padahal memeriksa janin secara rutin dan terjadwal pada dokter adalah hal yang wajib untuk terus dilakukan.
Pemeriksaan kandungan sesuai jadwal yang telah ditentukan tentu bisa menjadi cara mencegah kondisi IUFD. Pasalnya, dengan melakukan pemeriksaan secara teratur, ada informasi update perkembangan janin yang didapatkan. Inilah kenapa ibu hamil tidak boleh menganggap sepele jadwal pemeriksaan janin ke dokter kandungan.
2. Rutin Mengkonsumsi Jenis Makanan Sehat
Saat mengandung, ada baiknya ibu hamil mulai menerapkan pola makan sehat. Pasalnya, dengan rutin mengkonsumsi jenis makanan sehat, dapat membantu mencegah terjadinya IUFD.
Makanan sehat yang dikonsumsi akan membuat janin akan tumbuh dan berkembang secara baik karena menerima nutrisi yang cukup. Tips ini sangat disarankan, terutama bagi Anda yang akan melakukan persalinan pertama kali.
Jadi, jangan sampai lupa untuk mulai mengkonsumsi berbagai jenis makanan sehat. Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan selain mencegah dari IUFD, yaitu mengurangi resiko masalah kehamilan. Dengan begitu, kehamilan dapat lancar hingga proses persalinan.
3. Aktif Dalam Melakukan Gerakan
Saat hamil bukan berarti Anda menjadi malas-malasan dalam melakukan sebuah kegiatan. Hanya saja jenis kegiatan yang dilakukan bukanlah sesuatu yang berat. Artinya, Anda dituntut untuk bisa aktif dalam melakukan gerakkan. Contohnya olahraga ringan seperti jalan, yoga dan lain-lain.
Dengan tubuh yang aktif dalam melakukan gerakkan dapat membuat kesehatan kehamilan tetap terjaga. Kondisi tubuh yang bugar dan stabil juga akan mengurangi resiko terjadinya IUFD. Serta berbagai masalah resiko kehamilan lainnya.
4. Menghindari Posisi Tidur Terlentang
Awal-awal kehamilan posisi tidur terlentang masih bisa dilakukan. Akan tetapi, pada saat sudah masuk pada minggu ke-28 posisi tidur terlentang tidak disarankan untuk dilakukan. Hal ini, ternyata dapat membuat usus dan pembuluh darah menjadi tertekan akibat beban janin yang terus mengalami pertambahan.
Dampaknya tentu akan membuat sirkulasi darah ke jantung menjadi terhambat. Tentunya, juga dapat berdampak pada kesehatan janin. Oleh karena itu, menghindari posisi tidur terlentang harus bisa dihindari untuk tetap menjaga bayi dalam kandungan. Serta juga bisa menjadi salah satu cara mencegah IUFD.
Itulah beberapa cara mencegah IUFD yang bisa dilakukan oleh ibu hamil. Meskipun risiko IUFD tetap saja mengintai, dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan, bukan tidak mungkin masalah kesehatan ini tidak akan terjadi dan kehamilan Anda akan senantiasa sehat hingga waktu persalinan tiba.