Sate Klathak bisa menjadi salah satu pilihan untuk menu Aqiqah. Sajian khas dari Jogja ini juga sudah menjadi pilihan menu dari Jasa Aqiqah Purwokerto dan berbagai jasa aqiqah lainnya karena rasanya yang nikmat. Bagaimana sebenarnya kenikmatan sajian ini?
Sate klathak merupakan cita rasa khas Jogjakarta yang tidak boleh dilewatkan. Bagi Anda yang berkesempatan berkunjung ke Jogjakarta, cobalah cicipi sajian khas yang satu ini. Mengenai sejarahnya, sebenarnya tidak begitu banyak cerita di dalamnya.
Tata Cara Pelaksanaan Aqiqah
Sebelum membahas informasi menarik terkait menu Sate Klathak yang bisa menjadi pilihan untuk menu Aqiqah, perlu diketahui tentang beberapa hal terkait pelaksanaan acara aqiqah. Karena salah satunya adalah memasak daging hewan yang disembelih dan menikmati sebagiannya. Sehingga penting untuk menentukan menu masakan daging aqiqah yang tepat.

1. Memberikan Nama Anak
Bagi sebagian referensi, memberikan nama anak dijadikan tata cara yang kedua setelah menyembelih kambing. Hal ini sah-sah saja. Namun, saat menyembelih kambing, sebenarnya nama anak disebutkan didalam doanya. Sehingga kami mengambil pendapat bahwa mempersiapkan nama anak didahulukan dalam tata cara ini.
Meskipun begitu, saat pelaksanaan acara aqiqah atau pembagian masakan aqiqah kepada kerabat-lah nama anak kemudian diketahui oleh khalayak dan didoakan. Jadi, apabila sudah dipersiapkan sebelumnya, akan lebih mudah untuk melengkapi pelaksanaan ibadah aqiqah ini. Sehingga saat penyembelihan, nama anak sudah disebutkan dalam doa penyembelihan hewan.
2. Menyembelih Kambing
Hewan aqiqah yang paling dianjurkan adalah kambing. Baik jantan maupun betina. Hal ini berdasarkan hadits :
Dari Ummu Kurz ia berkata, “Aku mendengar Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda ‘Untuk seorang anak laki-laki adalah dua ekor kambing dan untuk anak perempuan adalah seekor kambing. Tidak mengapa bagi kalian apakah ia kambing jantan atau betina’.” (HR. Abu Dawud no. 2834-2835)
Sebagian referensi menyatakan terdapat beberapa hewan ternak lainnya yang juga dapat dijadikan hewan aqiqah. Namun kami mengambil pendapat bahwa hewan aqiqah adalah kambing dan yang sejenisnya seperti domba.
Doa saat menyembelih hewan aqiqah :
… بِسْمِ اللهِ ، اللَّهُ أَكْبَرُ ، اللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ ، هَذِهِ عَقِيقَةُ فُلاَن
Bismillah Allahu Akbar Allaahumma minka wa laka, haadzihi ‘aqiiqotu fulaan (Dengan Nama Allah, Allah adalah Yang Terbesar, Ya Allah ini dari-Mu dan untuk-Mu. Ini adalah aqiqoh fulaan).
3. Memasak Daging Kambing
Memasak daging aqiqah menjadi tata cara pelaksanaan aqiqah oleh karena jumhur Ulama sepakat bahwa daging hewan aqiqah dibagikan dalam keadaan telah dimasak. Berikut pendapatnya :
“Dianjurkan untuk tidak membagikan daging hewan aqiqah dalam keadaan mentah, akan tetapi dimasak terlebih dahulu kemudian diantarkan kepada orang fakir dengan nampan.” (Imam Al-Baghawi dalam kitab Atahzib)
Selain itu memang hal ini berlandaskan dalil :
Hadits Aisyah r.a: “Sunnahnya dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan. Ia dimasak tanpa mematahkan tulangnya. Lalu dimakan (oleh keluarganya), dan disedekahkan pada hari ketujuh”. (HR al-Bayhaqi)
Jadi melalui Aisyah r.a. bahwa Nabi menganjurkan hewan aqiqah dibagikan dalam keadaan telah dimasak.
4. Mencukur Rambut Bayi
Biasanya aktivitas mencukur rambut bayi ini dilakukan dengan pemberian nama sekaligus. Namun intinya, baik mencukur rambut bayi dan memberikan nama dilakukan pada hari ketujuh. Sekaligus menyembelih hewan aqiqah. Hukum mencukur rambut bayi ini menurut kalangan Ulama hukumnya sunnah.
Sejarah Sate Klathak
Berasal dari sebuah kampung di daerah selatan Jogjakarta yaitu Kampung Jejeran, yang mayoritas penduduknya merupakan peternak kambing, seseorang bernama Mbah Ambyah membuat sebuah kuliner yang tidak biasa pada masanya waktu itu sekitar tahun 40-an, dimana biasanya sajian sate di Jogjakarta menggunakan daging ayam.
Sate ini dijajakan di sekitar pasar jejeran di bawah pohon melinjo mulai dari sore menjelang malam hingga tengah malam. Begitulah hingga saat ini usaha tersebut diteruskan oleh anaknya dan keberadaan warung sate klathak pun menyebar di seluruh Jogjakarta.

Sajian Sate Klathak
Untuk Anda yang belum menikmati sate klathak, sate ini menyajikan daging kambing yang tidak begitu berbumbu karena hanya sekedar diberi garam ditusuk dengan jeruji besi dan dipanggang di atas arang. Meskipun terlihat sederhana, ternyata cita rasanya khas karena biasanya sajian seperti ini cenderung lebih berbumbu dan berat untuk dicerna.
Tentang nama klathak sendiri, daging sate yang diberi garam ternyata akan berbunyi kemretek saat dipanggang di atas arang sehingga akhirnya menjadi ciri khas dan diberi nama sesuai dengan ciri khasnya yaitu sate klathak. Selain itu, jeruji besi yang merambatkan panas arang ke dalam daging bisa menjadikan dagingnya lebih empuk merata. Karena salah satu kesulitan memasak daging kambing adalah membuatnya menjadi empuk.
Selain daging kambing, sajian sate klathak ini biasanya dinikmati bersama kuah yang merupak kaldu dari lemak kambing yang dimasak dan sate klathak ini disantap bersama nasi bukan ketupat atau lontong. Sajian sate klathak sangat cocok bagi Anda yang bergenre karnivor dalam urusan kuliner. Namun begitu terdapat penyeimbang berupa potongan timun, tomat dan kubis yang juga disajikan bersama sate klathak.
Itu dia informasi seputar menu sajian aqiqah, Sate Klathak yang merupakan kuliner khas Jogja. Semoga informasi ini bisa memberikan inspirasi bagi Anda. Simak berbagai informasi seputar pelaksanann aqiqah, Ibu hamil, Bayi dan informasi lainnya di halaman ini. Jika terdapat pertanyaan, kritik dan saran, silahkan berikan di kolom komentar yang tersedia.